Senin, 28 Maret 2011

“ KITA SALING MENGUATKAN YA...”

Kata2nya membuat saya pilu... saya pikir, mudah saja bagi dia untuk mengatakan itu karna dia bisa dengan mudah melupakan saya. Saya merasa semuanya tidak adil, tak tahukah dia? Selama ini saya berjuang untuk bisa berdiri keluar dari kenyataan pahit dalam hidup saya, sementara dia mengatakan itu seperti tanpa beban.
Dia sudah bisa tertawa, sudah mulai menjalin kasih dengan orang lain padahal belum genap 1 bulan kami berpisah, itukah caranya? Menggantikan cinta saya semudah bunglon berganti warna...

Dia menceritakan semuanya seolah saya mati rasa... berlari kepada saya ketika dia merasa harga dirinya rusak karna sikap angkuh pengganti saya...
Saya tidak bisa bersikap biasa, Cinta itu belum gugur, bahkan masih segar...
Parahnya saya malah merasa bersalah dan meminta maaf ketika saya menangis mendengar cerita dia. Tapi, haruskah saya bahagia mendengar cerita itu???? Bagaimana mungkin saling menguatkan sementara dia membuat saya semakin rapuh..
Menguatkan ??? Dia menjatuhkan Saya...
Menguatkan....??? saya akan kuat jika Dia tidak menceritakan cerita ini..

Tidak bisakah dia juga menunjukan hal yang sama, Terluka seperti saya, meratap akan cinta kami yang terpaksa harus usai. Tidak bisakah dia seperti saya, berkabung akan kehilangan cinta kami, tidak bisakah dia seperti saya yang akan mencintai dia sampai saya mati???

Atau mungkin saya terlalu berlebihan menganggap bahwa diri sayalah yang paling terluka? Bahwa sayalah pihak yang paling tersakiti dalam ketidakberhasilan hubungan kami...

Kami bukan tidak berusaha untuk membuat hubungan ini berjalan seperti yang semua orang inginkan, tidak sedikit waktu yang sudah kami lalui bersama, tidak sedikit malam yang kami lalui dengan berbagi kehangatan meski hanya lewat suara, tidak sedikit air mata yang mengalir ketika kami saling putus asa memperjuangkan cita2 kami untuk bisa berbagi hidup bersama.. hubungan ini memang tidak bisa diteruskan dengan mengorbankan persaan orang2 tersayang kami..

Sekuat apapun cinta kami, sekuat apapun tekad kami, kami tidak bisa melawan takdir Tuhan...

Saya sadar, kami memang tidak bisa meralat kehendak Tuhan. Kami memang harus berakhir, tapi Saya bukan tidak mau saling menguatkan, nyatanya dia tidak seperti yang Saya duga... Dia Tidak terlalu mencintai Saya..

4 komentar:

  1. setelah sekian lama diriku menanti-nanti, akhirnya ada juga ini blog,,,

    apa-apaan itu hati pake hansaplas,,,
    hahahaha,,,

    ingin berkomentar semenjak kemaren magrib, tapi apa daya kotak putih itu tak muncul-muncul,,,
    akhirnya setelah waktu shalat jumat datang, dimana para pria pergi shalat jumat, sinyal dinangor tak banyak yang pakai, kotak putih pujaanku muncul juga kepermukaan,,
    alhamdulillah,,,

    tak usah bertele-tele lagi,,
    kita mulai saja mengomntari si hati yang tersayat-sayat yang akhirnya diberi hansaplas oleh si pemilik hati,,,

    mulai,,
    dari judulnya : “ KITA SALING MENGUATKAN YA...”
    tetapi mengapa ada gambar hati berhansaplas,,
    ini yang menjadi permasalahan,,,
    #mulai bertele-tele lagi

    ikaaaaaaahhhhhhh,,,
    bagus tulisannya,,,
    ayo ayo ayo,,,
    buat 1 buku dalam hidupmu,,
    suka sama pemilihan kata-katanya, apalagi kata-kata "Dia Tidak terlalu mencintai Saya",,,
    bener banget tuh,,,
    tidak terlalu = benar-benar tidak terlalu = teramat sangat super duper tidak terlalu,,,
    seminggu setelah putus hatinya bisa langsung pulih dengan sangat sempurna,,
    tanpa torehan luka sedikitpun,,,
    gelo pisan lah,,,
    lieur,,

    BalasHapus
  2. judul... " KITA SALING MENGUATKAN YA... " adalah kata - kata "dia" yang nyatanya berkebalikan dengan apa yang dilakukan...

    BalasHapus